Di libur akhir pekan kali ini, sabtu tanggal 14 november 2015, saya dan keluarga memutuskan untuk mengunjungi beberapa museum di daerah kota tua. Kami memulai perjalanan dari rumah menuju stasiun kereta api terdekat dari rumah yaitu stasiun cibinong. Sesampainya kami di stasiun cibinong, membeli tiket untuk 4 orang, yaitu untuk saya, suami, anak dan seorang ART. Cukup membayar IDR 56.000 untuk berempat dengan jaminan kartu IDR 10.000 per kartu. Jadi dengan hanya bermodalkan IDR 4.000 kami sudah bisa sampai di stasiun jakarta kota. Cukup hemat banget khan dibandingkan harus membawa kendaraan pribadi, bisa terjebak macet panjang dan juga sudah lelah di jalan sebelum sampai tujuan. Setiba di stasiun jakarta kota, dengan berjalan kaki sedikit kami pun sudah sampai di Taman Fatahillah yang sudah cukup ramai dengan pengunjung.
Dikarenakan cacing di perut sudah mulai protes alias kami kelaparan, kami pun memutuskan untuk menuju Cafe Batavia untuk makan siang. Kami memilih menu yang rada berat, yaitu nasi sop buntut untuk suami,
Berhubung sudah pernah mengunjungi Museum Bank Mandiri dan Bank Indonesia, maka kami mengunjungi Museum Wayang, Museum Fatahillah atau sering disebut juga Museum Sejarah Jakarta dan juga mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik.
Museum Wayang
Museum ini terletak di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat yang diresmikan pada 13 Agustus 1975. Museum ini dibuka mulai dari jam 09.00-15.00.
Hanya dengan membayar IDR 2.000 untuk dewasa dan IDR 1.000 untuk anak-anak, kita sudah bisa melihat berbagai macam koleksi wayang, boneka atau topeng dari Indonesia, ada juga yang dari luar negeri seperti : Cina, Kamboja, Thailand, Suriname, Vietnam, India, Belanda, Amerika, Perancis dan Kolombia. Museum ini mengoleksi lebih dari 4.000 buah wayang yang terdiri dari wayang kulit, wayang golek, wayang kardus wayang rumput dan wayang janur. Di tempat ini juga disimpan aneka topeng, boneka dan gamelan.
Museum Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta)
Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia adalah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1 Jakarta Barat memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi.
Gedung ini dulunya adalah sebuah Balai Kota Batavia yang dibangun pada tahun 1707-1710 dan diresmikan sebagai Museum Fatahillah pada tanggal 30 Maret 1974.
Harga tiket masuk museum ini adalah IDR 5.000 per orang dewasa dan IDR 2.000 per anak, harga yang sangat murah untuk mendapat ilmu tentang sejarah Kota Jakarta.
Masuk ke museum ini, kita sebagai pengunjung harus mengganti alas kaki dengan alas kaki yang telah disediakan berupa sendal jepit karet berwarna orange. Peraturan mengganti alas kaki ini setelah isteri Gubernur DKI Jakarta, Ibu Veronica Tan membuat ketentuan masuk ke dalam museum ini agar kayu-kayu yang terdapat dalam museum sebagai lantainya tetap terjaga dengan baik. Begitu banyak sejarah dan cerita tentang Jakarta, terutama Jakarta Tempo Doeloe di dalam museum ini. Banyak juga anak-anak sekolah yang datang berkunjung ke museum ini, sepertinya ini adalah salah satu tugas dalam mata pelajaran Sejarah mereka.
Museum Senirupa dan Keramik
Museum ini, terletak di seberang Museum Fatahillah. Cukup berjalan kaki sedikit saja, kita bisa tiba di Museum Senirupa dan Keramik ini.
Harga tiket masuk ke museum ini juga sama seperti Museum Sejarah Jakarta, yaitu IDR 5.000 untuk orang dewasa dan IDR 2.000 untuk anak-anak.
Di dalam museum ini, kita bisa melihat banyak hasil karya berupa lukisan keramik maupun patung. Ada sekitar 350 buah lukisan dan lebih dari seribu keramik baik dari nusantara maupun dari luar negeri.
Sungguh indah banget koleksi-koleksi yang bisa kita lihat di tempat ini.
1 komentar:
ok juga nih artikelnya!
Posting Komentar