Mulai berangkat dari rumah pada pukul 06.00 WIB dikarenakan semua peserta tur harus berkumpul jam 08.00 WIB untuk registrasi ulang dan briefing di dermaga muara kamal, jakarta utara.
Tiba di Dermaga Muara Kamal, kami langsung registrasi dan diberi sedikit pengarahan oleh tour guide-nya.
Setelah semua peserta tur lengkap, kami pun beranjak menuju perahu kayu yang memang sudah disiapkan untuk kami semua.
Perahu bergerak dari dermaga pada pukul 09.00 WIB untuk tujuan pertama yaitu Pulau Kelor. Perjalanan dari dermaga muara kamal menuju pulau kelor ditempuh dalam waktu 40 menit.
Sabila dan Ayah dalam perjalanan menuju Pulau Kelor |
Sabila dan Bunda menikmati perjalanan |
Pulau Kelor
Tepat jam 09.40 WIB kami tiba di pulau kelor, kami langsung bergegas turun dari perahu kayu untuk menuju daratan.
Benteng Marthelo dari kejauhan |
Foto sejenak setelah tiba di daratan |
Banyak tempat untuk foto-foto di tempat nan indah itu meskipun panas terik menyengat, tidak menghalangi kami untuk tetap semangat berfoto dan menikmati Indahnya pulau kelor ini.
Narsis sejenak |
Lovely Hubby |
Benteng Marthelho tampak dari dekat |
Aku dan Sabila-ku |
Pulau Kelor terletak berdekatan dengan gugusan yang sama dengan Pulau Petondan Besar, Pulau Petondan Kecil, Pulau Kelapa, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari.
Di pulau ini terdapat peninggalan Belanda berupa galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke 17. Di sini juga terdapat kuburan Kapal Tujuh atau Sevent Provincien serta awak kapal berbangsa Indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur di tangan Belanda.
Di tengah teriknya matahari, Sabila tetap semangat mencari kerang-kerang untuk dibawa pulang dan dibagikan ke teman-temannya di rumah.
Sabila sibuk pilih-pilih kerang untuk dibawa pulang |
Guide yang membawa kami, menginstruksikan agak kami kembali ke kapal kayu jam 11.00 untuk kemudian melakukan perjalanan ke Pulau Onrust.
Perjalanan dilanjutkan ke Pulau Onrust pada pukul 11.00 dan tiba di Pulau Onrust pukul 11.30
Pulau Onrust
Di Pulau Onrust kami diberi kesempatan hampir 2 jam untuk berkeliling pulau, berfoto, makan siang dan juga istirahat ataupun shalat.
Sabila dan Ayah |
Sabila dan Bunda |
Onrust |
Foto bersama keluarga tercinta |
Pulau Onrust merupakan salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang letaknya berdekatan dengan Pulau Bidadari. Pada masa kolonial Belanda, rakyat sekitar menyebut pulau ini adalah Pulau Kapal karena di pulau ini sering sekali dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia. Di dalam pulau ini terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust.
Nama 'Onrust' sendiri diambil dari bahasa Belanda yang berarti 'Tidak Pernah Beristirahat' atau dalam bahasa Inggrisnya adalah 'Unrest'. Ada sumber lain yg mengatakan bahwa nama Onrust tersebut diambil dari nama penghuni pulau yang masih keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Walck.
Untuk makan siang, di tempat ini ada warung-watung yang menjual masakan rumahan dengan harga cukup terjangkau. Untuk sepiring nasi plus sayur dan lauk, harga tidak lebih dari IDR 20.000 dan minuman juga masih dengan harga standard dan wajar.
Tepat pukul 13.15 perjalanan kami lanjutkan ke Pulau Cipir. Jarak Pulau Cipir dari Pulau Onrust cukup ditempuh dalam waktu 10 menit saja dengan menggunakan kapal kayu.
Pulau Cipir
Pulau Cipir sering juga disebut Pulau Khayangan.
Di pulau ini terdapat peninggalan sejarah, yaitu sebuah benteng yang dibangun oleh Belanda pada zaman VOC. Disini ada sumber air tawar yang jernih dan bersih.
Selamat datang di Pulau Cipir |
Sabila dan meriam |
Di tempat ini, Sabila semakin asyik mencari kerang untuk di oleh-oleh temannya di rumah.
Sabila masih asyik cari kerang |
Di pulau ini angin semilir berhembus sehingga membuat kita mengantuk.
Angin yang berhembus bisa bikin ngantuk |
Jangan sampai ketiduran ya karena paling telat jam 15.00 perahu kayu sudah harus kembali ke dermaga muara kamal karena semakin sore ombak semakin besar bergulung.
Bersiap meninggalkan Pulau Cipir menuju Dermaga Muara Kamal |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar