Dan akhirnya, memutuskan untuk beli tiket kereta pulang pergi dan segera booking hotel. Beli tiket cirebon express untuk pulang pergi, berangkat tangga 30 April 2016 dan kembali ke Jakarta tanggal 01 Mei 2016. Tiket pun sudah di tangan untuk keberangkatan tanggal 30 April 2016 ambil yang paling pagi dari Stasiun Gambir, yaitu jam 06.00 WIB dan tiba di Stasiun Cirebon jam 09.04 WIB dengan harga tiket IDR 180.000 untuk kelas eksekutif A dan pulang ke Jakarta tanggal 01 Mei 2016 ngambil jadwal yang sore yaitu jam 15.15 WIB dan tiba di Stasiun Gambir jam 18.12 WIB.
Sebenarnya banyak banget pilihan kereta api dengan tujuan Cirebon, dari Stasiun Gambir ada :
- Cirebon Express : 06.00 WIB - 09.04 WIB ; 10.00 WIB - 13.04 WIB ; 13.45 WIB - 16.48 WIB
- Argo Muria : 07.00 WIB - 09.45 WIB
- Argo Jati : 07.30 WIB - 10.18 WIB (fakultatif) ; 09.10 WIB - 11.55 WIB ; 17.15 WIB - 19.58 WIB
- Argo Dwipangga : 08.00 WIB - 10.46 WIB
- Taksaka Pagi : 08.50 WIB - 11.40 WIB
- Argo Anggrek Pagi : 09.30 WIB - 12.06 WIB
- Tegal Bahari : 11.15 WIB - 14.12 WIB ; 18.45 WIB - 21.42 WIB
- Bangunkarta : 15.00 WIB - 17.43 WIB
- Argo Sindoro : 16.15 WIB - 18.59 WIB
- Bima : 16.45 - 19.31 WIB
- Gajayana : 17.45 WIB - 20.26 WIB
- Sembrani : 19.15 WIB - 22.02 WIB
- Argo Lawu : 20.15 WIB - 22.56 WIB
- Taksaka Malam : 20.45 WIB - 23.32 WIB
- Argo Anggrek Malam : 21.30 WIB - 00.10 WIB
- Purwojaya : 22.15 WIB - 01.05 WIB
Adapun untuk perjalanan dari Stasiun Cirebon ke Stasiun Gambir, ada beberapa pilihan yang juga disesuaikan dengan jadwal calon penumpang mulai dari tengah malam sampai dengan malam hari, seperti : - Taksaka Malam : 00.50 WIB - 03.42 WIB
- Gajayana : 01.15 WIB - 04.03 WIB
- Sembrani : 01.28 WIB - 04.16 WIB
- Argo Dwipangga : 01.40 WIB - 04.28 WIB ; 03.05 WIB - 05.51 WIB (fakultatif) ;
- Bangunkarta : 01.57 WIB - 04.46 WIB
- Argo Anggrek Malam : 02.19 WIB - 04.57 WIB
- Bima : 02.35 WIB - 05.29 WIB
- Argo Jati : 05.45 WIB - 08.36 WIB ; 12.30 WIB - 15.22 WIB ; 14.00 WIB - 16.48 WIB : 20.50 WIB - 23.40 WIB (tambahan)
- Cirebon Express : 06.15 WIB - 09.25 WIB ; 10.00 WIB - 13.02 WIB ; 15.15 WIB - 18.12 WIB : 19.20 WIB - 22.23 WIB (fakultatif)
- Tegal Bahari : 07.40 WIB - 10.43 WIB ; 18.30 WIB - 21.38 WIB
- Argo Sindoro : 09.13 WIB - 11.59 WIB
- Taksaka Pagi : 12.45 WIB - 15.33 WIB
- Argo Lawu : 13.34 WIB - 16.22 WIB
- Argo Anggrek Pagi : 14.22 WIB - 17.00 WIB
- Purwojaya : 18.20 WIB - 21.23 WIB
- Argo Muria : 19.13 WIB - 22.06 WIB ; 22.05 WIB - 00.49 WIB
(tambahan)
Selain keberangkatan dari Stasiun Gambir, untuk berangkat ke Kota Cirebon bisa ditempuh naik kereta api juga dari Stasiun Senen ambil yang jurusan ke arah jawa dan turun di Stasiun Cirebon. Tiket untuk di Stasiun Senen ini, lebih murah daripada dari Stasiun Gambir karena kelas-nya berbeda yaitu kelas ekonomi dan bisnis. Harga tiket di Stasiun Senen ini mulai dari IDR 50.000 sampai dengan IDR 180.000 dan pemberhentian di Stasiun Cirebon Prujakan.
Sabtu, 30 April 2016
Kami berangkat dari rumah jam 04.00 WIB menuju Stasiun Gambir dan tiba di Stasiun Gambir jam 05.15 WIB, masih banyak waktu untuk bersantai dan menyempatkan beli makanan untuk sarapan dan cemilan di kereta.
Jam 05.45 WIB kami pun masuk ke dalam kereta dan duduk sesuai dengan nomor kursi yang tersedia di masing-masing tiket. Kereta berangkat tepat di jam 06.00 WIB. Bismillah....
Akhirnya, tiba di Stasiun Cirebon tepat di jam 09.04 WIB. Alhamdulillah....
Keluar Stasiun, kami bertiga hanya berjalan kaki menuju hotel yang telah di pesan sebelumnya. Pilihan saya waktu itu adalah Hotel Amaris yang sangat dekat dengan stasiun dan cukup strategis pergi kemana-mana.
Tiba di hotel, kami di ijinkan untuk early check in di jam 09.30 WIB. Dapat kamar di lantai 3 dan kami langsung masuk ke kamar, rebahan sebentar dan kemudian pergi lagi meninggalkan hotel untuk selanjutnya mulai kuliner.
Kuliner pertama yang kami datangi adalah Nasi Jambang Mang Dul yang kami capai dengan menggunakan becak. Ya.... Becak. Sabila, Putri saya sangat antusias naik becak ini dikarenakan di Jakarta dan Depok gak ada becak : D Sabila naik becak kalau pulang ke kampung Bunda-nya aja :)
Naik becak dech.... |
Sekarang naik becak bertigaan |
Setelah semuanya selesai makan, bayar dan cukup murah untuk kami bertiga hanya kurang dari IDR 50.000. Lihat di kasir ada aneka jajan pasar, coba dech ambil beberapa dan saya coba ketan srikaya-nya yang ternyata enak pake banget :D
Harga ketan srikaya pun cukup murah yaitu IDR 4.000 per bungkus dan bawa pulang ke hotel beberapa bungkus karena rasa pandan dan santannya begitu terasa.
Nasi Jamblang Man Dul |
Nasi Jamblang Mang Dul |
Ada yang nambah euy, padahal nasinya udah beberapa bungkus tuch |
Jajanan Tradisional yang dijual di kasir Mang Dul |
Ketan Srikaya yang dibeli di Mang Dul |
Perjalanan berikutnya, kami menuju Keraton Kasepuhan. Cukup membayar IDR 8.000 sudah bisa masuk ke Keraton, Museum Benda Kuno, Gedung Kereta Singa Barong dan ke Dalem Agung Pakungwati.
On the way ke Keraton Kasepuhan |
"Kuda" yang terbuat dari akar pohon |
Kereta Kencana |
Lukisan Prabu Siliwangi yang jari kaki dan matanya bisa mengikuti ke arah manapun saat pengunjung berdiri dan bergeser |
Tandu untuk Permaisuri |
Kereta Singa Barong |
Silsilah Keraton Kasepuhan Cirebon |
Gamelan |
Gamelan |
Trisula |
Aneka Tombak |
Ukiran Logam India |
Alat Untuk Acara Tedak Siten atau Tedak Siti |
Narsis bertiga |
Setelah puas berkeliling di Keraton Kasepuhan, kami meluncur ke ke daerah Plered Cirebon, tempat dimana Batik Trusmi berada. Sampainya kami di Batik Trusmi, hanyak melihat-lihat saja sebentar ke dalam Toko Batik Trusmi dan selanjutnya kami menjelajah beberapa butik yang berada di sekitarnya, saya pun mampir ke salah satu butih di sebrang Toko Batik Trusmi (lupa nama butiknya apaan) dan beli beberapa dress batik untuk anak, beberapa kain batik untuk mertua dan saudara, juga beberapa lembar kemeja batik untuk suami. Kalau saya??? Hihihi.... Justru gak pernah beli oleh-oleh untuk diri sendiri :D
Tumpukan Sirup Tjampolay |
Sabila sudah bisa pilih-pilih baju sendiri |
Keluar dari Kampung Batik Trusmi, kok laper yach. Dan kami pun santap sore di Empal Gentong Haji Apud yang berada di Jalan Raya Plered.
Empal Asem Haji Apud |
Empal Gentong Haji Apud |
Muka kekenyangan |
Selesai makan di Empal Gentong, kami meluncur ke Gua Sunyaragi yang berada di Jalan By Pass Brigjen Dharsono tapat di pinggir jalannya.
Harga tiket masuk ke tempat ini adalah IDR 10.000 per orang termasuk anak-anak diatas umur 2 tahun. Gua Sunyaragi ini buka setiap hari mulai jam 08.00 WIB - 17.30 WIB.
Tiket Masuk Sunyaragi |
Sunyaragi |
Foto bersama di Sunyaragi |
Sabila dan Ayah |
Sabila dan Bunda |
Foto bersama |
Ada yang narsis dech |
Indah banget dech |
Papan pengumuman acara di Goa Sunyaragi |
Setelah mengunjungi Gua Sunyaragi, kami pun kembali ke hotel untuk mandi dan bersiap untuk jalan-jalan ke Klapa Manis Resto yang berlokasi ke arah Kuningan. Setelah maghrib, kami pun keluar hotel untuk mencari taksi yang akan kami gunakan ke Klapa Manis Resto.
Berjalan sedikit ke arah stasiun, kami mendapati taksi Bhineka dan kami langsung minta diarahkan ke Resto yang kami maksud. Perjalanan cukup lama, sekitar lebih dari 30 menit. 30 menit di kota cirebon, artinya sudah berjalan cukup jauh.
Tiba di Klapa Manis Resto, kami turun dari taksi dan agak sedikit terkejut saat supir taksi bilang kalau kena charge kabupaten sejumlah IDR 30.000 dan dengan sedikit terpaksa harus membayar charge tersebut yang sebelumnya tidak di info oleh driver taksi.
Masuk ke Resto, cukup penuh dan kami harus menunggu tempat yang kosong. Nunggu sekitar 30 menit, akhirnya kami mendapat kursi dan mulai order makanan.
Harga di resto ini cukup mahal dan juga rasa makanan kurang menurut lidah kami. Jadi, di resto ini hanya menjual pemandangan aja. Dan disini kami gak sempat berfoto.
Setelah kami selesai makan, langsung order taksi yang kena charge kabupaten (lagi), apa boleh buat, daripada kami harus bingung bagaimana caranya untuk kembali ke hotel.
Tiba di hotel, kami jalan-jalan lagi ke seputaran alun-alun melihat keramaian di waktu malam, agak lelah berjalan dan kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat.
Suasana Malam Kota Cirebon |
Minggu pagi, kami keluar hotel dan jalan-jalan pagi ke alun-alun. Rame banget karena ada car free day, jadi banyak yang dagang dan ada pula yang senam.
Kami cari makanan di seputar alun-alun seperti serabi cirebon dan bubur sop, niat mencari docang ternyata tutup. Setelah kenyang, kami kembali ke hotel untuk sarapan (lagi) di hotel dan langsung kembali ke kamar untuk mandi dan check out.
Tempat jualan docang yang sedang tutup |
Bikin Serabi Cirebon |
Serabi polos dan serabi oncom khas Cirebon |
Beberapa orang yang antri serabi cirebon |
Car Free Day (CFD) |
Ayam Kampung Goreng Yu Konah yang deket banget dengan hotel |
Lagi ada keramaian dari sebuah organisasi di CFD Cirebon |
Alun-alun yang ramai di minggu pagi |
Bubur Sop yang ada di alun-alun Cirebon |
Mari senam bersama.... |
Welfie sebelum check out |
Tarif becak dari Hotel Amaris |
Naik becak ke Pasar Kanoman |
Setelah rapih semuanya, kami menitipkan barang-barang ke resepsionis untuk selanjutnya belanja oleh-oleh di Pasar Kanoman, makan tahu gejrot di depan Toko Manisan Shinta.
Di Pasar Kanoman, saya berbelanja oleh-oleh di toko monas yang menjual aneka macam ikan asin, terasi, sirup tjampolay dan juga kerupuk. Harga di toko monas ini relatif murah, ikan asin jambal roti dipatok harga IDR 125.000/kg, ikan asin bentuk lidah IDR 6.000/kantong ukuran 250gr, ikan asin tipis (lupa namanya) dijual dengan harga IDR 5.000 untuk ukuran 250gr yang sudah diplastikin juga, sedangkan Sirup Tjampolay dijual dengan harga IDR 24.000 per botol dengan aneka rasa pilihan, ada rasa mangga gedong, moca, pisang susu dan rasa lainnya, aneka macam kecap khas cirebon dan saya membeli yang merk oedang dengan harga IDR 12.000 per botol ukuran sedang. Di toko monas ini jual dendeng ikan yang hanya di jual di toko ini saja dan dijual seharga IDR 20.000 untuk mika ukuran sedang.
Didalam Pasar Kanoman, saya membeli ampas tahu atau sering disebut juga dengan tauco dengan harga IDR 8.000 untuk 250gr. Setelah selesai di sekitar Pasar kanoman, saya pun berjalan sedikit ke toko manisan shinta untuk makan tahu gejrot di depan Toko tersebut dan gak lupa bawa juga pulang ke rumah sebagai oleh-oleh dengan harga yang cukup murah, 50 pcs tahu hanya IDR 25.000 termasuk kuah tahu dan juga barang merah serta cabe rawit.
Ikan Jambal Roti |
Aneka Kecap Khas Cirebon |
Susunan Sirup Tjampolay di Toko Monas, Pasar Kanoman |
Kecap khas Cirebon |
Ampas Tahu atau sering disebut juga dengan tauco |
Tahu Gejrot depan Toko Manisan Shinta |
Mantap banget tahu gejrotnya |
Tahu Gejrot yang siap dibawa pulang sebagai oleh-oleh |
Aneka Abon yang terdapat di Toko Manisan Shinta |
Snack atau oleh-oleh khas Cirebon |
Selesai belanja, kami masih sempat mampir ke toko oleh-oleh pangestu, cukup lengkap juga di tempat ini dan harga masih lumayan murah dibandingkan toko shinta.
Selesai dari pangestu, kami kembali ke hotel untuk berbenah dan makan siang di seputar stasiun supaya gak terlambat sampai di stasiun nantinya. Next time ke cirebon lagi, mau coba sewa motor aja biar lebih praktis ke mana-mana.
Kereta yang kami gunakan Argo Jati jam 14.00 WIB dan tiba di Stasiun Gambir sekitar jam 16.50 WIB. Hati senang, meskipun lelah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar