Senin, 27 Mei 2013

Merawat Bayi Prematur Sendiri dan Alergi Susu Sapi


Pengalaman saya merawat bayi prematur di saat Sabila lahir beberapa tahun lalu akan saya share.
Sabila lahir dalam usia kandungan 32 minggu atau 7 bulan 3 minggu dengan berat badan 1.65 kg dan panjang 41 cm.
Sabila hanya 2 (dua) hari saja merasakan inkubator krn saya ingin di saat saya pulang, Sabila ikut pulang juga bersama saya. Setibanya di rumah, saya rawat Sabila dengan sebaik-baiknya.
Setiap pagi, saya rajin menjemur Sabila dibawah terik matahari antara jam 06.30 hingga 07.30 pagi selama lebih kurang 30 menit.
Saat lahir, Sabila gak langsung di imunisasi dikarenakan menunggu berat badannya mencapai 2.5 kg.
Pada usia nol bulan, saya hanya me-waslap setiap pagi dan sore tanpa mandi, itu berlangsung hingga berat badannya sekitar 3 kg. Pada saat tidur, sediakan lampu meja dan botol berisi air panas yang dilapisi kain lalu letakkan di samping kiri dan kanannya untuk tetap mendapat suhu hangat.
Saat usianya 2 minggu, ke dokter spesialis anak untuk mengetahui apakah bilirubin-nya naik atau tidak, dan Alhamdulillah bilirubin tidak naik bahkan kesehatannya baik-baik saja *bersyukur kepada Allah*
Makin lama, berat badan Sabila semakin meningkat dengan cara penanganan yang tepat dan juga minum susu untuk menaikkan berat badan bayi baru lahir, yang kebetulan ASI saya bermasalah.
Saat usianya 3 bulan, dokter spesialis anak (DSA) "Memvonis" kalau Sabila alergi akan susu sapi dan olahannya.
Ternyata memang benar apa yang diucapkan DSA tersebut, bulan ke-4 usianya di wajah Sabila terlihat bintik-bintik merah dan juga napas berbunyi grok grok seperti orang asma.
Disarankan oleh DSA untuk mengganti susu nya dengan susu soya, bahkan yang termahal sekalipun sudah kami berikan untuk putri kami yang tercinta. Akan tetapi, alergi-nya tidak bisa teratasi karena menurut seorang profesor DSA di bandung anak alergi susu sapi belum tentu cocok minum susu soya dan disarankan untuk mengganti dengan susu hypoallergenic (HA).
Berbagai merk susu HA banyak dijual dipasaran. Awalnya Sabila saya berikan susu nutrilon HA, akan tetapi saat itu sangat sulit menemukan susu HA merk tersebut. Sekalinya ada di toko atau supermarket, selalu kami borong dan itupun gak lebih dari 3 kaleng karena memang stok yang terbatas. Akhirnya kaki memberikan alternatif dengan susu HA merk lain, yaitu NAN HA. Dan Alhamdulillah tidak menjadi masalah di pencernaannya. Jadi kaki punya 2 pilihan susu saat itu, nutrilon atau NAN.
Yang harus diingat dalam pemberian susu HA ini adalah, jangan dicampur kalau memang alergi si anak mau segera menghilang. Boleh saja dicampur dengan susu non HA, akan tetapi hasilnya gak maksimal dan memperlambat penyembuhan alerginya.
Alhamdulillah, Sabila sudah bebas terlepas dari alergi susu sapi di saat usia 11 bulan. Mungkin kalau saat itu susu HA dicampur dengan susu non HA, lepas dari alerginya kemungkinan akan lebih dari usianya 1 tahun.
Di saat Sabila berumur 6 bulan, saya mencoba mandikan dengan air dingin tanpa pemberian air hangat sama sekali dan hasilnya sampai detik ini Sabila gak pernah mau mandi pake air hangat, dan kalau dia lagi kurang sehat cukup di waslap aja.
Dan sekarang, di usianya 3 tahun 7 bulan Sabila bebas makan apa aja dan kesukaannya sekarang adalah keju. Padahal dulu sewaktu masih alergi, keju itu "musuh" yang benar - benar harus dihindari. Sekarang Sabila tumbuh sehat, ceria, cerdas dan terkesan bawel karena kepintarannya.
Alhamdulillah telah diberikan Allah anak yang baik dan sehat. Semoga menjadi anak yang sholeha dan berbakti kepada kami orangtuanya.

Kunjungan ke Istana Negara


Pada hari Sabtu tanggal 21 April 2012, saya dan beberapa teman dari milis dan salah satu komunitas di jakarta mengunjungi Istana Negara dan 2 museum, yaitu Museum Prasasti dan Museum Nasional (Museum Gajah)
Pukul 09.00 WIB kami semua sudah berkumpul di Kantor Sekretariat Negara dan kami mulai masuk ke Istana Negara pukul 11.00 WIB. Cukup lama dan ramai juga yang mengunjungi Istana Negara hari ini.
Dengan menggunakan bis sekretariat negara, kami diantar menuju Istana Negara. Namun sebelumnya kami masuk di ruang serbaguna untuk menyaksikan film dokumenter tentang berdiri-nya Istana Negara dan sejarah Indonesia yang berdurasi sekitar 13 menit.
Setelah menyaksikan film dokumenter, dengan dipandu oleh seorang pemandu dari pihak sekretariat negara, kami mulai masuk ke halaman Istana Negara. Adapun halaman tersebut adalah tempat diselenggarakannya upacara penaikan dan penurunan bendera pada 17 Agustus setiap tahunnya.
Ada sedikit penjelasan dari pemandu tersebut dan kemudian kami foto bersama di tangga masuk Istana, dimana tangga tersebut yang biasa digunakan untuk foto bersama presiden dan beberapa menteri.
Tiang bendera di Istana Negara itu adalah setinggi 17 meter, yang melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia, kemudian ada kolam air mancur dimana di kolam tersebut ada 8 buah lubang air mancur disebelah dalam dan 45 buah lubang air mancur disebelah luar, yang keduanya melambangkan bulan dan tahun kemerdekaan RI.
Mulai masuk ruangan utama dan diruang tersebut terdapat 8 ruangan lain yang terdiri dari ruang tamu kenegaraan, ruang tamu ibu negara, ruang penyimpanan bendera pusaka, ruang kerja presiden, ruang rapat kabinet, ruang kediaman presiden, ruang keluarga dan ruang staf presiden.
Di tempat tersebut dipajang beberapa foto hasil jepretan dari Ibu Ani Yudhoyono dan banyak lukisan serta benda bersejarah lainnya.
Dari situ, kami menuju ke halaman tengah dimana halaman tersebut digunakan untuk acara makan malam pada malam 17 agustus atau pelepasan atlet Indonesia yang akan mengikuti beberapa pertandingan ke negara lain, dan juga halaman tersebut kadang-kadang digunakan pula untuk presiden bermain golf apabila presiden tidak sempat bermain golf di luar istana.
Di dekat halaman tersebut terdapat gazebo yang biasa digunakan untuk coffee morning ataupun konferensi pers.
Ada koridor dekat halaman itu yang memuat foto-foto kegiatan presiden, wakil presiden dan para menteri dari masing-masing kementerian.
Kunjungan pun selesai dan dilanjutkan ke Museum Prasasti.
Review-nya di posting berikutnya.

Kunjungan ke Museum Prasasti


Setelah selesai mengunjungi Istana Negara, kunjungan berikutnya adalah Museum Prasasti.
Harga tiket masuk Museum Prasasti adalah Rp. 1.000,- untuk umum dan mahasiswa dan Rp. 600,- untuk anak dan pelajar.
Begitu masuk museum tersebut, alangkah terkejut dan sedih melihatnya dikarenakan Museum Prasasti kurang perawatan dan ada beberapa prasasti yang di corat coret oleh tangan-tangan usil dan tak bertanggung jawab.
Kebanyakan di Museum Prasasti itu adalah nisan orang belanda, inggris, amerika dan cina indonesia, akan tetapi mayoritas adalan nisan orang belanda.
Disana juga terdapat nisan Soe Hok Gie yang merupakan seorang demonstran dan pendiri Mapala UI, dengan penyebab kematian adalah karena menghirup asap beracun saat pendakian ke Gunung Semeru di tahun 1969 dan meninggal bersama rekannya yang bernama Idhan Dhanvantari Lubis.
Kunjungan berikutnya ke Museum Nasional (Museum Gajah) dengan review di posting berikutnya.

Kunjungan ke Museum Nasional


Kunjungan saya dan beberapa teman dilanjutkan ke Museum Nasional atau Museum Gajah.
Museum Nasional ini merupakan museum terbesar di Indonesia. Disebut juga Museum Gajah dikarenakan di halaman depan Museum Nasional ini terdapat sebuah patung gajah yang merupakan hadiah dari Kerajaan Siam Thailand. Harga tiket masuk Rp. 5.000,- untuk dewasa dan Rp. 2.000 untuk anak-anak. Sedangkan untuk rombongan minimal 20 orang, harga tiket masuk adalah Rp. 3.000,- untuk dewasa dan Rp. 1.000 untuk anak-anak.
Di Museum Nasional ini terdapat 2 gedung yang terdiri dari Gedung Gajah dan Gedung Arca yang kemudian dibagi menjadi beberapa ruangan, yaitu :
1. Gedung Gajah terdapat : ruang koleksi sejarah, ruang etnografi, ruang geografi, ruang prasejarah, ruang arkeologi dan ruang numismatik
2. Gedung Arca terdapat :
Lantai 1 : manusia dan lingkungan
Lantai 2 : ilmu pengetahuan, ekonomi dan teknologi
Lantai 3 : organisasi sosial dan pola pemukiman
Lantai 4 : koleksi emas dan keramik asing
Terdapat juga ruangan lain, yaitu : ruang kaca, ruang pameran temporer, ruang tekstil, ruang keramik, ruang gamelan dan ruang ASEAN.

Amat sangat disayangkan dengan harga tiket masuk yang murah sekali, kok pada males kunjungin museum ya?? Tadi saya dateng ke dua tempat museum tapi sepi-sepi aja. Padahal kalo ke tempat wisata lain yang harga tiket masuknya ratusan ribu tempat tersebut ramai sekali.
Banyak loch ilmu dan pengetahuan yang kita dapat setelah berkunjung ke museum, supaya anak cucu kita mengerti akan sejarah dan lebih mengenal budaya Indonesia.

Minggu, 26 Mei 2013

Perjalananku menuju Korea Selatan

Saat Garuda Indonesia ada promo early bird di bulan September 2012 untuk keberangkatan di tahun 2013, coba booking dan akhirnya berhasil dapet tiket Jakarta - Incheon - Jakarta dengan hanya USD 376.1 aja.
Dan alangkah senangnya saat visa korea di approved dan rasanya cukup nekat juga karena apply visa di saat mepet mau berangkat, yaitu 10 hari sebelum keberangkatan.

Baru pada perjalanan inilah, saya menulis pengalaman jalan-jalan ke luar negeri. Biasanya saya hanya memandang foto atau mencoba-coba mengingat untuk mengenang tiap perjalanan saya hehehe....

- Hari 1 Jakarta - Incheon (01 Mei 2013)
  Perjalanan menuju Incheon, Seoul menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 878 yang berangkat pada jam 23.20 dan tiba di Incheon jam 08.30 pada keesokan harinya.

- Hari 2 Seoul (02 Mei 2013)
Dari Incheon menuju Itaewon dimana saya menginap di salah satu teman couch surfing korea bernama Hong Park. Dengan menggunakan subway dari Incheon station, turun di digital media city station
 lalu ambil line 6 menuju Noksapyeong station. Turun disana, kemudian saya di jemput oleh teman yang sudah lebih dulu berangkat ke Korea dan seorang teman couch surfing bernama Irung dari Belanda.
Setibanya saya di rumah Hong Park, saya beristirahat sebentar, mandi dan kemudian menuju museum, istana dan insadong ditemani oleh Irung sebagai guide - nya. Kenapa di bilang guide? Karena Irung sudah 3 tahun bolak balik Seoul dikarenakan dia punya tunangan orang korea.
Yang kami kunjungi itu adalah :
* Folk Museum Nasional Korea 


Terdapat di halaman Istana Gyeongbokgung, yang mengkoleksi lebih dari 98.000 artefak dan sebagai satu-satunya museum nasional yang ditujukan untuk sejarah kehidupan tradisional. Museum ini berisi tiga ruang pameran utama. Yang pertama adalah "Sejarah Rakyat Korea", yang menampilkan bahan kehidupan sehari-hari di Korea dari zaman prasejarah sampai 1910. Kedua, "Cara Hidup Penduduk Korea", yang akan membuat Anda merasa seperti penduduk Korea di zaman dulu. Dan ruang ketiga adalah "Siklus Hidup Korea", yang menggambarkan pengaruh ajaran konfusianisme dalam budaya Korea.














* Istana Gyeongbokgung 

   Tiap sore di halamannya, ada atraksi puluhan prajurit untuk dinikmati wisatawan.







Istana Gyeongbokgung adalah salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi di Korea Selatan dengan tiket hanya KRW 3.000.
 Ini adalah istana kerajaan terbesar di Seoul. Selain karena arsitekturnya yang megah, istana ini juga dikenal dengan atraksi prajuritnya setiap sore. Mulai pukul 14.00-15.00 waktu setempat, puluhan prajurit istana berbaris rapi dan memperlihatkan kebolehannya dalam memainkan alat musik tradisional korea. Gak jauh dari Gyeongbokgung, ada Bukchon Hanok Village yang merupakan kawasan perumahan penduduk lokal. Asyiknya, bangunan di sini masih menggunakan arsitektur asli Korea Selatan.























* Insadong
   Insadong terkenal di antara para wisatawan sebagai tempat belanja dan menjual barang-barang seni tradisional khas Korea maupun luar negeri. Lebih dari 40 persen toko barang antik Korea terdapat di wilayah ini. Terdapat banyak penjual souvenir di tempat ini, tapi ya harganya lumayan mahal. Boleh di bilang bisa 2 kali lipat harganya jika dibandingkan kalau beli souvenir di Namdaemun. Di insadong ini terdapat Ssamziegil Building, yaitu pertokoan unik. Uniknya gedung toko ini adalah menanjak secara melingkar jadi pengunjung gak berasa sudah diatas gedung tersebut.
Di tempat ini, terdapat banyak tulisan untuk pernyataan cinta bagi yang berpasangan melalui plastik berbentuk bulat yg digantung oleh pasangan tersebut.

Di lantai paling atas, kami menemukan sebuah counter yg menjual makanan seperti kue cubit kalau di Indonesia, tapi ukurannya lebih besar dengan harga KRW 1.000 per potong. Rasanya cukup enak dan dimakan hangat-hangat untuk menemani jalan-jalan di seputar ssamziegil.
Kami juga sempat mampir ke starbucks, lihat dech tulisan starbucks dalam hangeul (kanji korea).
* Tempat sembahyang umat Budha
   Terdapat di seoul dengan dihiasi ribuan lampion berwarna warni.


Di dalam ruangan ini, banyak sekali yang sembahyang dan patung Buddha di dalam ruangan tersebut amat besar. Tapi, di tempat ini tidak boleh mengambil gambar atau foto, boleh mengambil foto hanya di luar ruangan aja. Perjalanan di hari kedua ini cukup melelahkan dan akhirnya kembali ke Itaewon untuk beristirahat.

- Hari 3 Seoul (03 Mei 2013)
Di hari ketiga ini, ada 2 orang teman yang juga datang dari jakarta.
Setelah mereka tiba di Itaewon, rumah Hong Park, mereka beristirahat dan mandi sebentar lalu kemudian kami berempat ditambah Irung (Belanda) dan juga Jake (Amerika), kami menuju Yeongdeungpo Market untuk mencari oleh - oleh dan makanan yang katanya murah. Dengan menggunakan subway dari Itaewon kami turun di city hall lalu ganti line menuju yeongdeungpo market.

- Yeongdeungpo Market
Pasar ini banyak menjual aneka makanan, minuman (alkohol dan non alkohol) dan juga aneka pakaian.
- Hangang River Ferry Cruise




Menyusuri sungai hangang dengan menggunakan ferry cruise amat seru. Tiket ferry cruise ini KRW 19.000


dan lamanya waktu menyusuri sungai tersebut adalah selama 70 menit di mulai jam 16.40.
Sambil menunggu cruise, kami duduk-duduk di boarding room sambil mencicipi beberapa makanan yg sempat kami beli di pinggir jalan menuju Hangang River Ferry Cruise.

Makanan yg harganya cukup murah dan mengenyangkan, seperti : gimbap bisa untuk 2-3 orang, sosis berbumbu, fillet ayam goreng tepung, tteokbokki dan masih banyak lagi makanan khas korea di pinggir jalan tersebut.



Di dalam perjalanan juga ada kabaret yang dimainkan oleh 4 orang. Lucu dan seru nonton kabaret itu. Di akhir kabaret, semua penumpang bisa berfoto dengan para pemain kabaret itu.



- NSeoul Tower
NSeoul Tower merupakan pemancar radio yang tingginya mencapai 236.7 meter diatas ketinggian 479.7 meter diatas permukaan laut. Menara ini juga sering disebut menara namsan atau menara seoul. Untuk mencapai ke menara tersebut, kita harus membeli tiket cable car dengan harga KRW 8.000 pulang pergi. 

Naik ke menara dengan cable car ditempuh dalam waktu kurang dari 10 menit.


 Di tempat ini terdapat aneka restoran dan toko yang menjual aneka souvenir. Menuju puncak NSeoul Tower, kita harus membayar lagi sekitar KRW 20.000 per orang untuk yang biasa dan KRW 33.000 untuk yang dinner di puncak tersebut.
Hal unik yang terdapat di tempat ini adalah love lock, yaitu gembok cinta. Bisa ribuan bahkan jutaan gembok dipasang di pagar tempat ini dengan tulisan - tulisan cinta dengan harapan pasangan yang sudah memasang gembok cinta disana, tidak akan terpisah lagi selamanya.





- Dongdaemun
  Dongdaemun merupakan tempat belanja terbesar di Korea, terutama untuk fashion. Daerah ini buka 24 jam dengan banyak pilihan mall yang bisa didatangi. Disana juga banyak berjejer bungkusan ataupun tumpukan barang fashion yang siap dikirim kemana pun. Kualitas fashion di dongdaemun ini cukup baik dan pantas diacungkan jempol.

- Hari 4 (04 Mei 2013)
  Hari ke empat ini perjalanan dimulai menuju Nami Island.
Dari Itaewon ke Nami Island turun di hoegi ganti kereta ke gapyeong station lalu naik taksi ke depan nami island KRW 3000 atau bisa juga naik bis KRW 5000 untuk seharian bolak balik.
Harus diingat jam berangkat bisnya dan juga jam terakhir bis beroperasi.
Sebelum ke Nami, sebaiknya menuju Petite France yang terdapat di tempat itu.
 Tiket masuk KRW 8.000 dan tutup pada jam 18.00.
 Petite France merupakan tempat berupa kota Perancis kecil dan terdapat aneka pajangan, permainan dan atraksi khas Perancis. Bagus untuk orangtua yang membawa anak - anaknya.
Selanjutnya menuju Nami dengan tiket masuk ke nami island ini KRW 8.000 untuk turis dan KRW 10.000 untuk warga korea.
 Untuk mencapai nami island kita harus menyeberang sekitar 5 menit dengan menggunakan kapal ferry. Pulau yang terkenal krn pernah di pake shooting drama korea terkenal winter sonata ini ternyata biasa - biasa aja. Daun - daun dari pohon ginkgo ini bisa berubah warna pada musim tertentu, bisa berwarna merah, hijau ataupun kuning.
Di nami island ini terdapat patung pemeran Winter Sonata, Bae Yong Joon dan Choi Ji Woo yang saling berhadapan.
Di tempat ini disediakan bungalow atau villa bagi yang ingin menginap.

- Hari 5 (05 Mei 2013)
  Sokcho - Seorak Mountain
  Perjalanan hari ini menuju Sokcho-Seorak Mountain. Dari Sutton Hotel Seoul menggunakan subway dari euljiro 3 (sam)-ga turun di city hall lalu ganti line menuju gangnam express bus terminal. Dari situ, beli tiket menuju sokcho KRW 18.100 dan bis ada di line 17. Perjalanan menuju sokcho ini lebih kurang 3-4 jam. Bis-nya ada mulai dari jam 06.30-21.00. Bisnya bernama dongbu express.
Bis yang kami tumpangi berangkat dan karena dekat dengan pantai, sokcho bercuaca cukup panas. Ada emart mall di sokcho. Di Sokcho ini kami menginap di The House Hostel dengan tarif KRW 50.000 per malam yang bisa digunakan untuk maksimal 4 orang.
Sesampainya di Sokcho, kami meletakkan  barang dulu di hostel, lalu menuju Seorak Mountain dengan menggunakan bis nomor 7 dan membayar KRW 1100 untuk sekali jalan atau bisa juga menggunakan kartu cash bee. Dalam perjalanan menuju seorak mountain, kami melewati rodeo street yang terkenal dengan pusat belanja di sokcho.
Pemberhentian bis untuk menuju seorak mountain adalah di yang terakhir. Tiket masuk KRW 3500 dan naik cable car KRW 9000.
Di dalam obyek ini terdapat patung Budha yang sangat tinggi dan besar.
Ada yang jual makanan dari madu isi kacang, coklat dan almond dengan harga KRW 7000/box berisi 10 potong. Memang mahal tapi sebanding dengan rasa yang ditawarkan.
Kembali ke sokcho, menggunakan bis nomor 7 lagi lalu kami melanjut ke rodeo street dengan membayar tarif KRW 1100.
Barang - barang di sekitar rodeo street harganya lumayan mahal. Tapi kalau sudah ketemu toko kosmetik khas korea seperti etude, the face shop dan natural republic, wah pasti bisa borong banyak dech krn harga yang ditawarkan cukup miring kalo dibandingkan dengan Indonesia, apalagi kalo lagi diskon sampe 50%.

- Hari 6 Pohang - Gyeongju (06 Mei 2013)
  Perjalanan berikutnya menuju Pohang. Dari Sokcho ke Pohang, kita harus membeli tiket dengan harga yang cukup mahal, yaitu KRW 33.700 dan ditempuh dengan waktu sekitar 4 jam.
Berangkat dari Sokcho jam 9.30 dan tiba di Pohang pada jam 15.10. Lalu melanjutkan perjalanan ke Gyeongju dengan membeli tiket seharga KRW 3.400. Setelah beli tiket, harus tanya dulu bis yang berangkat yg mana krn di tiket gak disebut nama bisnya, platform brapa, jam brapa dan seat nomor brapa. Berangkat dari terminal Pohang pada jam 15.30 dan tiba di Gyeongju Intercity Bus Station pada jam 16.15
Setiba di Gyeongju, kami langsung menuju Sa Rang Chae Guesthouse yang merupakan penginapan berupa rumah tradisional korea. Harga penginapan disini relatif terjangkau yaitu sekitar KRW 50.000 untuk 1 kamar yang bisa di isi hingga maksimal 5 orang, termasuk sarapan yg sudah disediakan oleh pemiliknya. Perlu diketahui, penginapan ini sudah ada selama 120 tahun. Di penginapan ini, kita juga bisa dipinjamkan hanbok (baju khas Korea) secara gratis untuk digunakan berfoto di sekitar penginapan. Dikarenakan penginapan itu berupa rumah tradisional Korea, jadi pas banget foto dengan hanbok ini disekitar situ.
Sore hari kami menuju Anapji Pond, Lotus Pond, Gyeongju National Museum dan Tumuli Park.

- Hari 7 Gyeongju - Busan (07 Mei 2013)
Gyeongju ke Busan naik bis dari Gyeongju Intercity Bus Station beli tiket dengan harga KRW 4800 lalu menuju platform 10 dan pada saat itu saya naik bis bernama gum-a express yang berwarna hijau dan kuning.
Berangkat dari terminal Gyeongju jam 13.20 dan tiba di busan jam 14.10 lalu kami melanjutkan perjalanan dengan naik humetro dari nopo station 134 menuju yeonsan interchange 3 membeli tiket dengan harga KRW 1400.
Tiba di nopo langsung naik taksi ke apartemen dimana saya dan teman - teman menginap melalui couch surfing di sebuah apartmen milis orang Inggris bernama Karen.
Setelah beristirahat dan meletakkan tas, kami menyusuri pantai di sepanjang Busan dan juga mengunjungi pasar ikan yang kalau di jakarta mungkin itu seperti wilayah muara angke tapi amat sangat bersih.
Selanjutnya mengunjungi Shinsegae, yaitu departemen store paling besar di dunia dan tutup jam 20.00 lalu kemudian kami mengunjungi supermarket untuk hanya sekedar melihat - lihat dan membeli beberapa makanan kering yang layak di bawa kembali Indonesia. Kembali ke apartemen dan selanjutnya beristirahat tidur.

- Hari 8 (08 Mei 2013)
  Pagi hari, sekitar pukul 07.00 kami menuju Shinsegae lagi untuk spa di Spa Land. Tempatnya mewah dan harganya lumayan murah, mulai dari KRW 7000 sampai KRW 14.000 bisa selama 4 jam, yang buka dari jam 06.00-24.00 berlaku untuk laki - laki dan perempuan di tempat terpisah yang bersebelahan.
Kalau masuk kurang dari jam 09.00 dan setelah jam 08.00, harga KRW 7.000 tuk weekdays dan KRW 9.000 tuk weekends atau hari libur. Sedangkan masuk setelah jam tsb diatas, harga KRW 12.000 tuk weekdays dan KRW 14.000 tuk weekend atau hari libur. Ada juga harga untuk pelajar, yaitu KRW 9.000 tuk weekday dan KRW 11.000 tuk weekend dan hari libur. Harga yang ditawarkan hanya untuk mandi, berendam dan sauna sedangkan kalau mau pijat ada tarif tertentu mulai dari harga KRW 11.000 per 10 menit dan scrub dibantu oleh asisten, mulai dari harga KRW 10.000.
Spa di tempat ini, amat sangat saya rekomendasikan karena harganya yang cukup murah tapi mendapat fasilitas yang luar biasa bagus dan pelayanan yang baik. Disini semuanya tanpa busana, jadi bener - bener telanjang untuk berendam di kolam air panas yang mulai suhunya mulai dari 36-42 derajat celsius dengan air sodium bicarbonate.
Ada 22 kolam rendam outdoor dan indoor, tempat mandi, tempat sauna yang biasa ataupun sauna dengan pilihan ruangan yang disesuaikan keinginan pengunjung.
Adapun pilihan ruangan sauna dan hot steam adalah :
* Finish Sauna : metode treatment dari Finlandia yang memberikan sauna tradisional ala Finlandia.
* Yellow Earth Room : baik untuk pemurnian dan stabilitas mental bagi pelanggan yang benar - benar ingin menikmati istirahat dikarenakan di ruangan ini menggunakan inframerah jarak jauh.
* Roman Room : ruangan ini dikreasikan untuk mandi ala Romawi kuno dengan menggunakan teknologi modern dan diharapkan para pengguna ruangan ini mendapat efek baik dalam perawatan kecantikan dan perbaikan sistem kekebalan tubuh melalui limbah pemakaian.
* Pyramid Room : dengan mereproduksi 52 sudut piramida dengan sudut termudah untuk mengumpulkan energi dari alam semesta, secara tidak langsung merasa berada di ruang piramida.
* Body Sound Room : ruangan yang di desain untuk konduksi tulang dan akan merasa beristirahat penuh dengan mendengarkan suara alami atau musik meditasi.
* Wave-Dream Room : tempat untuk melatih meditasi dan relaksasi di Eropa, disini akan merasakan berada di air dalam dan ada seperti ombak kecil yang tercermin dalam langit - langit.
* Hard Wood Charcoal Room : ruangan yang terdapat arang kayu keras dari Hoeigseong, Gwangwondo menghasilkan ion negatif dan mentransfer acidfied tubuh ke tubuh alkafield dengan harapan efek sterilisasi dan meringankan atopi.
* Hamam Room : ruangan yang dikreasikan dari cara mandi Turki kuno dengan menggunakan teknologi modern dan akan merasakan efek baik dalam treatment kecantikan dan perbaikan sistem imun melalui perbaikan limbah.
* Bali Room : ruangan bergaya Bali dengan aula kecil yang menggunakan uap pada suhu tinggi atau menengah untuk menghangatkan tubuh.
* SEV Room : melalui radiasi elektron dari SEV yang dipatenkan di Korea, Jepang, Amerika dan Uni Emirat, ruangan ini membantu metabolisme tubuh lebih cepat.
Ditempat spa ini juga ada restoran, cafe, bar, ruangan bisnis dan juga ruangan pijat.
Setelah spa, kami ke nopo untuk selanjutnya ke central terminal express bus yang hanya bersebelahan dengan nopo station.
Setiba di central terminal, kami membeli tiket bis seharga KRW 34.200 untuk melanjutkan ke Seoul dimana kami masih akan menginap di Sutton Hotel Seoul selama 2 malam sebelum kembali ke Indonesia. Bis berangkat pada pukul 13.00 yang biasanya ada setiap 15 menit sekali. Tapi, untuk yang jam 16.20 harga tiket lebih murah beberapa belas ribu won dibandingkan yang jam kami berangkat ke Seoul. Perjalanan dari busan ke Seoul ditempuh dalam waktu 4 jam dan tepat pukul 17.00 kami tiba di express terminal bus seoul.
Selanjutnya melanjutkan ke hotel Sutton dengan menggunakan subway yang turun di euljiro sam (3) ga dan tinggal jalan sedikit menuju hotel.
Check in hotel, meletakkan barang dan istirahat sebentar kemudian kami menuju myeongdong untuk jalan - jalan dan belanja. Akhirnya kami semua berbelanja kosmetik mulai dari etude, nature republic, the face shop, missha, dearberry dan the skin food krn semua kosmetik tsb sedang diskon gila-gilaan yang harganya amat sangat jauh murahnya kalau dibandingkan harganya dengan merk yang sama di Indonesia.
Larut malam kami kembali ke hotel untuk beristirahat tidur.

- Hari 9 Seoul (09 Mei 2013)
  Hari ke - 9 ini kami habiskan untuk mengunjungi beberapa tempat, antara lain :
* National Museum of Korea
- moving museum
- children's museum
- library
- special exhibition gallery I
- theatre YONG
- main auditorium
- education center
- MARU Korean art dining
Ada tempat penitipan barang sebelum masuk museum tepat di depan Museum shop.
Di Museum ini, boleh ambil foto tapi gak boleh ambil foto yang ada orangnya, jd harus foto obyek museumnya aja.
* I'Park Mall
   Naik subway dari Icheon ke Yongsan. I'Park ini berada dekat sekali dengan Yongsan Station dan cukup dengan berjalan kaki 3-5 menit sudah sampai di I'Park.
Di sana kaki melihat gadget yang katanya murah-murah dan I'Park ini seperti roxy kalau di jakarta. Memang gadget yang ditawarkan cukup murah bila dibandingkan dengan Indonesia, bisa selisih antara 500 - 1.5 juta rupiah.
Puas juga berkeliling melihat gadget dan aneka barang di department store dan modern house
* Hello Kitty Cafe
   Terletak di daerah hongik. Naik subway dari Yongsan dan turun di Hongik, selanjutnya kami sedikit berjalan kaki menuju Hello Kitty Cafe.
Memang sungguh bagus dan cantik cafe dengan nuansa serba pink dan hello kitty ini. Jam Buka cafe ini dari jam 11.00 sampai jam 24.00 waktu setempat. Makanan dan minuman yang ditawarkan juga bervariasi, mual dari KRW 3000 sampai puluhan ribu dengan hiasan serba hello kitty.
Disana juga menjual aneka macam pernak pernik dan asesoris bertema hello kitty.
* Nangdaemun
   Berbelanja aneka oleh - oleh khas korea, makanan khas korea dan juga ginseng maupun olahannya. Kami pun kemudian mampir ke salah atu gerai yang menjual ginseng serta aneka olahannya dan membeli beberapa kotak teh ginseng, permen ginseng dan juga ginseng utuh.
Harga untuk teh ginseng KRW 5.000 untuk kotak kecil berisi 50 kantong teh dan KRW 8.000 untuk kotak besar berisi 100 kantong, permen ginseng mulai dari KRW 3.000-6.000 per bungkus tergantung merk dan ukuran, juga ginseng utuh dengan harga KRW 12.000 per kilo dengan minimal pembelian 500 gr.
Souvenir juga harganya bervariasi, yaitu : KRW 10.000 untuk 3 kaos oblong atau KRW 5.000 untuk 1 kaos oblong tergantung tebal tipis dari kaos tersebut, 1 set sumpit dan sendok yang berisi 5 pasang sendok sumpit dengan harga KRW 10.000, dan masih banyak lagi souvenir dengan harga minimal KRW 10.000.
Di Nangdaemun ini, ada penjual kue dengan rasa kayu manis yang berbentuk bulat pipih dan kita cukup membayar dengan harga KRW 1.000 per potong. Nama kue itu adalah hotteok yang biasa dijual pada musim dingin untuk menghangatkan tubuh.
Lalu setelah membeli aneka souvenir, melanjutkan perjalanan ke lotte department store untuk membeli kimchi dalam kemasan. Kimchi dalam kemasan ini, dijual dengan harga mulai dari KRW 1.200 sampai puluhan ribu tergantung dengan besar dan beratnya kemasan. Setelah berbelanja kimchi, kembali ke hotel Sutton tempat kami menginap.

- Hari 10 Seoul Jakarta (10 Mei 2013)
    Pagi hari sekitar jam 05.00 pagi, kami bersiap untuk menuju bandara krn pesawat kami berangkat jam 10.35. Kami menuju bandara dengan menggunakan bis dari dekat hotel hanya membayar KRW 10.000 per orang dan perjalanan di tempuh dalam waktu 1 jam. Untuk mencapai hingga ke dalam pesawat dari check in counter, kira-kira membutuhkan waktu lebih kurang 30 menit dikarenakan kita harus naik turun eskalator dan juga naik train. Penerbangan GA 879 yang berangkat jam 10.30 sudah siap menuju Jakarta dan Alhamdulillah kami sampai jakarta tepat jam 15.20 dengan pendaratan yang mulus tanpa hentakan sama sekali.

*fotonya baru separo doang, nanti di upload lagi kalau sempat yach*