Pagi
ini, 19 September 2015, kami sekeluarga menyempatkan diri mengunjungi Balai
Kota DKI Jakarta untuk ber-wisata balai kota yang baru seminggu di buka. Ya....
Wisata Balai Kota ini baru saja diresmikan pada tangga 12 September 2015 oleh Gubernur
DKI Jakarta, yaitu Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering dipanggil Ahok.
Dengan
dibukanya Wisata Balai Kota ini, masyarakat umum bisa dengan leluasa memasuki
wilayah Balai Kota Jakarta yang dibuka secara gratis setiap hari sabtu dan
minggu mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB (untuk bagian dalam
gedung) dan pukul 21.00 WIB (untuk bagian luar gedung). Belum ada larangan
pakaian yang digunakan untuk bisa masuk ke tempat ini, yang pasti kalau menurut
saya harus menggunakan alas kaki tertutup seperti sepatu ataupun selop dan
tidak menggunakan celana pendek ataupun rok pendek. Sewaktu kami berkunjung ke
Istana Kepresidenan, larangan menggunakan kaos tanpa kerah, celana jeans,
sendal jepit atau sendal pun berlaku. Bagi pengunjung yang melanggar, tidak
akan boleh masuk ke lingkungan Istana Kepresidenan.
Memasuki
pagar depan Balai Kota, kita harus melewati mesin detector kemudian menuju
halaman Balai Kota dan disitu ada panggung musik dengan penampilan band lokal bersuara
yang lumayan enak untuk dinikmati sembari merasakan angin yang sepoi-sepoi
disekitar halaman tersebut.
Di
dalam gedung, kita bisa melihat dan membeli aneka cinderamata khas jakarta
dengan harga yang lumayan murah. Mulai dari kaos bertuliskan jakarta sampai cinderamata
seperti patung monas yang terbuat dari kayu atau kaca.
Di
halaman Balai Kota ini, terdapat mobil samsat untuk memperpanjang STNK, mobil
Balai Latihan Kerja, mobil perpustakaan dan mobil BPOM. Nah.... Untuk mobil
yang terakhir ini, Pak Ahok sendiri yang minta ke BPOM untuk mengamankan
makanan yang dijual di sekitar Balai Kota yang kurang sehat atau yang
mengandung formalin dan bahan berbahaya lainnya. Ya..... Semua makanan yang di
jual di halaman samping Balai Kota ini di tes oleh BPOM keamanannya. Beneran di
depan mata saya sendiri, ada pedagang yang menggunakan tahu berformalin,
kemudian tahu tersebut diamankan dan pedagang tersebut ditanya macem-macem.
Harga
makanan disini pun murah-murah karena dikelola oleh koperasi Balai Kota DKI
Jakarta. Nasi rames cukup ditebus dengan harga Rp. 15.000,- udah bisa kenyang,
es pisang ijo pun yang diluaran di jual dengan harga minimal Rp. 15.000,- tapi
di tempat ini cukup membayar hanya dengan Rp. 10.000,- saja dan rasanya pun
enak.
Setelah kami makan minum dan menikmati jajanan
sekitar halaman samping Balai Kota, kami pun menuju gedung utama Balai Kota.
Masuk
gedung utama Balai Kota, lagi-lagi harus melewati mesin detector. Begitu sampai
ke dalam gedung utama, kesan mewah dan bagus terpancar dari lampu-lampu kristal
dan beberapa hiasan di dalam gedung tersebut.
Di
gedung utama ini, hanya satu ruangan yang tidak diijinkan oleh Bapak Ahok
diperlihatkan ke publik, yaitu Ruang Kerja Gubernur. Di sisi kiri dan kanan
menuju ruang tengah, terdapat foto-foto para mantan Gubernur DKI Jakarta, mulai
dari Gubernur yang pertama hingga yang terakhir, yaitu Bapak Joko Widodo yang
sekarang telah menjabat sebagai Presiden RI ke-7.
Di gedung utama ini juga, kami pun bebas berfoto di
setiap ruangan akan tetapi ada ruangan yang diberi larangan melintas di tempat
tersebut.
Masuk
ke ruang rapat pimpinan pun, semua pengunjung boleh berfoto asalkan semua
peralatan seperti microphone dan lain sebagainya tidak boleh diutak-atik.
Cukup puas juga berkeliling di beberapa ruangan
gedung utama Balai Kota dan kami pun dipersilahkan masuk ke Balai Agung untuk
menonton sebuah film indonesia dan kebetulan pada saat kami berkunjung di putar
film pertama di Balai Agung tersebut, yaitu "Bajaj Bajuri The Movie"
sesuai dengan pengumuman di depan Balai Agung tersebut dan film yang diputar di
tempat ini juga harus mengandung edukasi, bukan film indonesia yang percintaan.
Untuk
jadwal film, setiap minggunya akan ganti-ganti film yang di putar dan
kesemuanya adalah film indonesia. Jadwal pemutaran film di mulai pada pukul 13.00
WIB sampai dengan selesai dan dilakukan hanya satu kali dalam sehari.
Demikianlah perjalanan kami di akhir pekan kemarin.