Kamis, 25 April 2013
Imunisasi
Jenis Vaksin :
- BCG : Optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin akan diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin pra-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapat diberikan namun harus di observasi dalam 7 hari.
- Hepatitis B : Pertama diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir.
- Polio : OPV 0 diberikan pada kunjungan pertama. Bayi yang lahir di RS/RB diberikan vaksin OPV saat bayi dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. Selanjutnya dapat diberikan vaksin OPV atau IPV.
- DTP : diberikan pada umur > 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTWP atau DTaP atau kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun.
- Campak : Diberikan pada umur 9 bulan, vaksin ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.
- Varisela : Dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
- MMR : Dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat vaksin campak umur 9 bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.
- Influenza : Diberikan pada umur > 6 bulan, setiap tahun. Pada umur < 9 tahun yang mendapat vaksin influenza pertama kalinya harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
- HPV : Jadwal vaksin HPV bivalen 0, 1, 6 bulan ; vaksin tetravalen 0, 2, 6 bulan. Dapat diberikan mulai umur 10 tahun.
- Penyakit PVC atau pneumokokus adalah sekelompok penyakit yang terdiri dari pneumonia (radang paru), meningitis (radang selaput otak), infeksi darah/sepsis, infeksi telinga tengah dan sinusitis.
Penyakit ini menyebabkan : kehilangan pendengaran permanen, kerusakan otak, cacat fisik, keterbelakangan mental bahkan kematian pada anak - anak. Penyakit ini sulit di diagnosa karena gejala awal mirip flu biasa.
Pneumonia : demam menggigil, batuk hebat, sesak, nyeri dada saat bernafas.
Meningitis : demam, nyeri kepala hebat, mual, muntah, kaku leher, tidak sadar.
Infeksi darah : demam tinggi.
Infeksi telinga tengah : nyeri pada telinga, demam, gangguan pendengaran, keluar cairan dari telinga.
Sinusitis : pilek terus menerus, batuk, demam ringan, sakit kepala.
Cara penularan : melalui percikan ludah pada saat berbicara, batuk atau bersin terutama ditempat keramaian.
Langganan:
Postingan (Atom)